Rabu, 06 Maret 2013

BERCINTA dengan TELEVISI/DEDDY MULYANA, IDI SUBANDI IBRAHIM


BERCINTA dengan TELEVISI
NO.KODE : 1228/621139/MUL/B 
Judul         : BERCINTA dengan TELEVISI 
Editor        : DEDDY MULYANA, IDI SUBANDI IBRAHIM 
Penerbit    : Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1997 
Cetakan    : Pertama, 1997 
ISBN         : 979-514-671-8 " 

. . .televisi sudah menjadi the first god. Salah satu kekuatan televisi adalah kemampuan untuk menyajikan realitas kedua. lewat layar kecil yang berfungsi sebagai jendela dunia, para pemirsa diarahkan untuk mendifinisikan situasi sesuai dengan kehendak elit pengelola informasi. Gambaran dunia dalam televisi adalah gambaran dunia yang sudah diolah".(Jalaluddin Rakhmad) ". . . kasus buah bibir RCTI menarik untuk disimak. Mengapa industri hiburan cenderung mendramatisasi situasi sebenarnya? pertama, semata-mata pertimbangan bisnis, bad news is good news. Ada kecenderungan orang untuk lebih tertarik pada kisah-kisah perkawinan yang berantakan. Hal ini yang dieksploitasi oleh para industriawan hiburan guna menciduk keuntungan besar".(Ratna Megawangi). " . . .strategi management by guilt dalam industri periklanan dimanfaatkan habis-habisan. Televisi telah mengubah manusia menjadi KONSUMTERORIS". (JAYA SUPRANA). ". . . KETIKA TELEVISI BELUM DATANG, MASYARAKAT SENANTIASA MENCARI JENIS PERMAINAN DAN HIBURAN UNTUK MENGISI WAKTU LUANG MEREKA. NAMUN KETIKA TELEVISI DATANG DAN AKTIVITAS ANAK-ANAK MEREKA BAIK FISIK MAUPUN BATIN DIRAMPAS TELEVISI, MANUSIA MENJADI KEBINGUNGAN". (GARIN NUGROHO) Menarik? Begitu burukkah dampak yang disampaikan televisi pada pemirsanya? Banjir informasi yang merasuki benak masyarakat kita dari kaum pedesaan yang tak kunjung reda. Benarkah konsumerisme meningkat karena ulah TELEVISI? Apakah adegan kekerasan dan seks yang ditampilkan televisi telah mengubah moralitas bangsa kita? Apa untungnya RUU Siaran baghi perkembangan televisi? Para pembaca yang budiman? BUKU INI MENGAJAK ANDA MERENUNG SEJENAK" BENARKAH TELEVIS SUDAH MENJADI TUHAN KITA YANG PERTAMA?".

0 komentar:

Posting Komentar